Kamis, 05 Desember 2013

Search Engine atau biasa disebut juga mesin pencari ialah suatu fasilitas pada web browser untuk pengguna mencari, meminta, ataupun menelusuri data ataupun informasi yang diinginkan. Dengan adanya mesin ini, maka semakin mudahnya data yang ingin dicari oleh pengguna untuk mencari data yang diinginkan dalam waktu sekejap tergantung dari kecepatan jaringan yang digunakan. Di waktu yang sudah sangat modern ini sudah banyak aplikasi ataupun mesin pencari yang digunakan pengguna di internet, contohnya saja google, yahoo, bing, dll. Cara penggunaan mesin pencari pun praktis digunakan, cukup dengan memasukan keyword yang diinginkan dan mesin akan mencari kata yang dituju. Biasanya mesin akan mencari kata sesuai yang ada pada kolom pencarian. Biasanya pengguna menggunakan mesin pencari yang lebih akurat dalam pencarian datanya, dalam hal ini kebanyakan pengguna di Indonesia menggunakan mesin pencari google sebagai alat bantu. Berbagai kalangan dapat menggunakan search engine sebagai suatu alternatif untuk mendapatkan informasi yang diinginkan, contohnya pelajar dapat memasukan keyword untuk mencari informasi ataupun referensi tugas dan masih banyak lagi. Dengan semakin mudahnya mengakses data, semua orang dapat menggunakan mesin pencari di komputer, notebook, dan smartphone. Namun, semakin banyak pengguna tidak tertutup kemungkinan ada segelintir orang yang tidak bertanggung jawab menggunakan alat bantu mesin pencari ini untuk berbuat plagiat, ataupun mencari konten porno. Banyak pelajar, mahasiswa, orang awam menggunakan search engine tanpa alasan yang jelas, mencari kesenangan, membuat sensasi, dan membuat informasi dengan cara meniru informasi dari orang lain tanpa tanggung jawab. Untuk itu Indonesia mempunyai UU ITE dimana undang-undang tersebut yang mengatur semua aktivitas tentang teknologi informasi, Indonesia juga mempunyai HAKI dimana HAKI tersebut yang membuat suatu karya penulisan menjadi Hak Kekayaan Intelektual bagi si pembuat tulisan tersebut. Dengan adanya UU ITE dan HAKI seorang yang menggunakan karya orang tanpa mencantumkan sumber bisa dituntut dan diberikan sangsi. Dengan adanya undang-undang ini bertujuan agar lebih banyak pengguna yang paham arti dari membuat suatu informasi yang jelas asal usulnya tanpa harus meniru dari pengguna lain. Dalam hal ini semoga penulis pun tidak asal meniru hasil pengerjaan penulis lain, karena disetiap suatu tulisan ataupun artikel yang dibuat terdapat semangat penulis untuk mencurahkan segala pengetahuannya untuk diberikan kepada setiap pembaca. Sekian.
Read More

Senin, 26 November 2012

Manajemen Konflik


Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling memiliki ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Perbedaan yang terdapat dalam organisasi seringkali menyebabkan terjadinya ketidakcocokan yang akhirnya menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya ketika terjadi suatu organisasi, maka sesungguhnya terdapat banyak kemungkinan timbulnya konflik .

Definisi Konflik
Terdapat banyak definisi mengenai konflik yang bisa jadi disebabkan oleh perbedaan pandangan dan setting dimana konflik terjadi. Dibawah ini bisa terlihat perbedaan definisi tersebut:
Konflik merupakan suatu bentuk interaksi diantara beberapa pihak yang berbeda dalam kepentingan, persepsi dan tujuan .
Konflik adalah perbedaan pendapat antara dua atau lebih banyak anggota organisasi atau kelompok, karena harus membagi sumber daya yang langka, atau aktivitas kerja dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, penelitian, atau pandangan yang berbeda. Para anggota organisasi atau sub-unit yang sedang berselisih akan berusaha agar kepentingan atau pandangan mereka mengungguli yang lainnya .
Konflik merupakan sebuah situasi dimana dua orang atau lebih menginginkan tujuan-tujuan yang menurut persepsi mereka dapat dicapai oleh salah seorang diantara mereka, tetapi hal itu tidak mungkin dicapai oleh kedua belah pihak .

Manajemen Konflik
Upaya penanganan konflik sangat penting dilakukan, hal ini disebabkan karena setiap jenis perubahan dalam suatu organisasi cenderung mendatangkan konflik. Perubahan institusional yang terjadi, baik direncanakan atau tidak, tidak hanya berdampak pada perubahan struktur dan personalia, tetapi juga berdampak pada terciptanya hubungan pribadi dan organisasional yang berpotensi menimbulkan konflik. Di samping itu, jika konflik tidak ditangani secara baik dan tuntas, maka akan mengganggu keseimbangan sumberdaya, dan menegangkan hubungan antara orang-orang yang terlibat.
Konflik yang sudah terjadi juga bisa diselesaikan lewat perundingan. Cara ini dilakukan dengan melakukan dialog terus menerus antar kelompok untuk menemukan suatu penyelesaian maksimum yang menguntungkan kedua belah pihak. Melalui perundingan, kepentingan bersama dipenuhi dan ditentukan penyelesaian yang paling memuaskan. Gaya perundingan untuk mengelola konflik dapat dilakukan dengan cara :
a. pencairan, yaitu dengan melakukan dialog untuk mendapat suatu pengertian
b. keterbukaan, pihak-pihak yang terlibat bisa jadi tidak terbuka apalagi jika konflik terjadi dalam hal-hal sensitif dan dalam suasana yang emosional
c. belajar empati, yaitu dengan melihat kondisi dan kecemasan orang lain sehingga didapatkan pengertian baru mengenai orang lain
d. mencari tema bersama, pihak-pihak yang terlibat dapat dibantu dengan cara mencari tujuan-tujuan bersama
e. Menghasilkan alternatif, hal ini dilakukan dengan jalan mencari alternatif untuk menyelesaikan persoalan yang diperselisihkan.
f. Menanggapi berbagai alternatif, setelah ditemukan alternatif-alternatif penyelesaian hendaknya pihak-pihak yang terlibat dalam konflik mempelajari dan memberikan tanggapan
g. Mencari penyelesaian, sejumlah alternatif yang sudah dipelajari secara mendalam dapat diperoleh suatu konsensus untuk menetapkan suatu penyelesaian
h. Membuka jalan buntu, kadangkala ditemukan jalan buntu sehingga pihak ketiga yang obyektif dan berpengalaman dapat diikutsertakan untuk menyelesaikan masalah
i. Mengikat diri kepada penyelesaian di dalam kelompok, setelah dihasilkan penyelesaian yang disepakati, pihak-pihak yang terlibat dapat memperdebatkan dan mempertimbangkan penyelesaian dan mengikatkan diri pada penyelesaian itu
j. Mengikat seluruh kelompok, tahap terakhir dari langkah penyelesaian konflik adalah dengan penerimaan atas suatu penyelesaian dari pihak-pihak yang terlibat konflik.

Langkah-langkah Manajemen Untuk Menangani Konflik
a. Menerima dan mendefinisikan pokok masalah yang menimbulkan ketidak puasan.
Langkah ini sangat penting karena kekeliruan dalam mengetahui masalah yang sebenarnya akan menimbulkan kekeliruan pula dalam merumuskan cara pemecahannya.
b. Mengumpulkan keterangan/fakta
Fakta yang dikumpulkan haruslah lengkap dan akurat, tetapi juga harus dihindari tercampurnya dengan opini atau pendapat. Opini atau pendapat sudah dimasuki unsur subyektif. Oleh karena itu pengumpulan fakta haruslah dilakukan denganm hati-hati
c. Menganalisis dan memutuskan
Dengan diketahuinya masalah dan terkumpulnya data, manajemen haruslah mulai melakukan evaluasi terhadap keadaan. Sering kali dari hasil analisa bisa mendapatkan berbagai alternatif pemecahan.
d. Memberikan jawaban
Meskipun manajemen kemudian sudah memutuskan, keputusan ini haruslah dibertahukan kepada pihak karyawan.
e. Tindak lanjut
Langkah ini diperlukan untuk mengawasi akibat dari keputusan yang telah diperbuat.
f. Pendisiplinan
Konflik dalam organisasi apabila tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan tindakan pelecehan terhadap aturan main yang telah disepakati bersama. 
Oleh karena itu pelecehan ataupun pelanggaran terhadap peraturan permainan (peraturan organisasi) haruslah dikenai tindakan pendisiplinan agar peraturan tersebut memiliki wibawa.

Penanganan Konflik

Metode Untuk Menangani Konflik
Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi konflik; kedua dengan menyelesaikan konflik. 
Untuk metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan terlebih dahulu (cooling thing down). Meskipun demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya. Cara lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut. Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami konflik. 

Cara kedua dengan metode penyelesaian konflik. Cara yang ditempuh adalah dengan mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara integratif.
a. Dominasi (Penekanan)
Dominasi dan penekanan mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan yang kalah. Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam. Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak (voting).
b. Kompromi
Melalui kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik ( win-win solution ). Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah. Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik
c. Penyelesaian secara integratif
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving). Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.

Sumber Konflik
Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya konflik. Agus M. Hardjana mengemukakan sepuluh penyebab munculnya konflik , yaitu:
a. Salah pengertian atau salah paham karena kegagalan komunikasi
b. Perbedaan tujuan kerja karena perbedaan nilai hidup yang dipegang
c. Rebutan dan persaingan dalam hal yang terbatas seperti fasilitas kerja dan jabatan
d. Masalah wewenang dan tanggung jawab
e. Penafsiran yang berbeda atas satu hal, perkara dan peristiwa yang sama
f. Kurangnya kerja sama
g. Tidak mentaati tata tertib dan peraturan kerja yang ada
h. Ada usaha untuk menguasai dan merugikan
i. Pelecehan pribadi dan kedudukan
j. Perubahan dalam sasaran dan prosedur kerja sehingga orang menjadi merasa tidak jelas tentang apa yang diharapkan darinya

Stoner sendiri menyatakan bahwa penyebab yang menimbulkan terjadinya konflik adalah :
a. Pembagian sumber daya (shared resources)
b. Perbedaan dalam tujuan (differences in goals)
c. Ketergantungan aktivitas kerja (interdependence of work activities)
d. Perbedaan dalam pandangan (differences in values or perceptions)
e. Gaya individu dan ambiguitas organisasi (individual style and organizational ambiguities)

Untuk itulah Robbins kemudian memusatkan perhatian pada sumber konflik organisasi yang bersifat struktural. Sumber-sumber konflik yang dimaksudkan Robbins, yaitu:
a. Saling ketergantungan pekerjaan
b. Ketergantungan pekerjaan satu arah
c. Diferensiasi horizontal yang tinggi
d. Formalisasi yang rendah
e. Ketergantungan pada sumber bersama yang langka
f. Perbedaan dalam kriteria evaluasi dan sistem imbalan
g. Pengambilan keputusan partisipatif
h. Keanekaragaman anggota
i. Ketidaksesuaian status
j. Ketakpuasan peran
k. Distorsi komunikasi

Macam-macam Konflik
Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Dari segi pihak yang terlibat dalam konflik
Dari segi ini konflik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a. Konflik individu dengan individu
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara inbdividu karyawan dengan individu karyawan lainnya.
b. Konflik individu dengan kelompok
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.
c. Konflik kelompok dengan kelompok
Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.

Teori-teori Konflik

Teori-teori utama mengenai sebab-sebab konflik, dan sasarannya antara lain :

a. Teori hubungan masyarakat

Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.
Sasaran: meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok yang mengalami konflik, serta mengusahakan toleransi dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima keragaman yang ada didalamnya.

b. Teori kebutuhan manusia

Menganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi.
Sasaran: mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi, serta menghasilkan pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan itu.

c. Teori negosiasi prinsip

Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.
Sasaran: membantu pihak yang berkonflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan berbagai masalah dan isu dan memampukan mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan mereka daripada posisi tertentu yang sudah tetap. Kemudian melancarkan proses kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak atau semua pihak.

d. Teori identitas

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.
Sasaran: melalui fasilitas lokakarya dan dialog antara pihak-pihak yang mengalami konflik, sehingga dapat mengidentifikasi ancaman dan ketakutan di antara pihak tersebut dan membangun empati dan rekonsiliasi di antara mereka.

e. Teori kesalahpahaman antarbudaya

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.
Sasaran: menambah pengetahuan kepada pihak yang berkonflik mengenai budaya pihak lain, mengurangi streotip negatif yang mereka miliki tentang pihak lain, meningkatkan keefektifan komunikasi antarbudaya.

f. Teori transformasi konflik

Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.
Sasaran: mengubah struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan termasuk kesenjangan ekonomi, meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka panjang di antar pihak yang berkonflik, mengembangkan proses dan sistem untuk mempromosikan pemberdayaan, keadilan, perdamaian, pengampunan, rekonsiliasi, pengakuan.
Setelah memahami Teori dan Manajemen Konflik ini maka anda memiliki landasan untuk menjadi penengah, paling tidak anda dapat menjadi penengah di tengah masyarakat dan lingkungan anda.

Read More

Resensi Novel Perahu Kertas


Identitas Buku
Judul buku : Perahu Kertas
Penulis : Dee/Dewi Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka & Truedee Pustaka Sejati
Cetakan pertama : Agustus 2009
Tebal : xii + 444 hlm

Sinopsis
Kugy mahluk kecil, mungil, dan berantakan. Dari Benaknya mengalir untaian dongeng indah.
Keenan. Cerdas, artistik, dan penuh kejutan. Dari tangannya tercipta lukisan-lukisan magis.
Pertemuannya di Bandung dan kebersamaannya dalam setiap kesempatan membuat Kugy jatuh hati kepada Keenan. Tanpa di sadari, Keenan pun jatuh cinta kepada Kugy. Namun rasa cintanya membuat dirinya memasuki kehidupannya yang rumit. Karena pasalnya Kugy sendiri memiliki seorang pacar. Dan keadaan tambah rumit begitu Keenan pun di jomblangi teman-temannya untuk berpasangan dengan Wanda. Keharidan Keenan akan membuat sakit hati Kugy dengan kedekatanya dengan Wanda, namun ketidakhadirannya akan membuatnya merasa kesepian. Kugy di hadapkan masalah yang sangat rumit.
Di satu sisi Keenan yang merasa kehadiran Kugy menjadi inspirasinya mendapatkan Kugy terus menghindari dirinya, ditambah lagi dia pergi ke Bali atas kekecewaanya terhapad dirinya sendiri. Keenan benar-benar dalam hamparan rintangan.
jarak sudah memisahkan mereka. walau cinta milik mereka, tapi mereka tak memiliki kesempatan.
Kini Akankah dongeng dan lukisan bersatu?
Akankah hati dan impian mereka bertemu?

Pertimbangan
Kelebihan :
- Novel ini memuat cerita yang sungguh sedehana dan biasa, namun dengan kemasan ala Dewi Lestari novel ini dapat menenggelamkan pembacanya untuk tidak berhenti mambaca.
- Pendalaman Tokoh yang hadir sangat unik dan menarik. Dan itu merupakan salah satu kekuatan buku ini yang tak bisa di bantah.
- Dalam cerita ini Dewi Lestari dapat memainkan perasaan para pembaca mengikuti alur cerita yang di inginkan.


Sumber:  http://oneresensi.blogspot.com/ 

Read More

Selasa, 23 Oktober 2012


-Toke : Disebut seperti itu karena berbunyi Tokee

-Cicak : Disebut seperti itu karena berbunyi ckckck

-Atapers: Orang yang sering naik kereta di atas kereta api

-Alay: Orang yang sering berubah persepsi di pemikiran dan perilakunya

-Ababil: Disingkat juga ABG labil

-Susu kuda liar : Karena susu yg diambil dari kuda yang belum dijinakkan

-Kacang bogor : Karena kacangnya berasal dari bogor

-Walang sangit : Karena walang (belalang) itu berbau sangit

-Kaki seribu : Karena serangga itu memiliki kaki yg banyak seperti terlihat 1000 kaki
Read More

Perkembangan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.
 Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.

Saat ini Bahasa Inggris menjadi Bahasa No. 1 di dunia. Sehingga pengembangan Bahasa Indonesia sangat tergantung pada dinamisasi penyerapan kata-kata Bahasa Inggris. Tentu saja hal ini penuh resiko. Penyerapan bahasa tidaklah murni pada pengambilan kosa kata saja tapi lebih dari itu. Budaya yang melatarbelakangi bahasa tersebut ikut terbawa. Sedangkan banyak kultur negeri asal Bahasa Inggris yang tidak sesuai dengan konteks Indonesia. Kita tidak perlu apriori. Penyerapan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia merupakan keadaan yang tak dapat dielakkan di era global dewasa ini. Namun satu hal yang perlu dicatat, jangan sampai situasi ini mengakibatkan alienasi keberadaan Bahasa Indonesia. Sebagai langkah alternatif, menurut penulis sudah saatnya penyerapan kosa kata Bahasa Daerah semakin digiatkan. Tidak saja akan berpengaruh positif pada penguatan persatuan nasional, tapi juga penting dalam pemeliharaan Bahasa Daerah yang saat ini mengalami kemunduran luar biasa. Sangat disayangkan potensi kekayaan kosa kata dan makna Bahasa Daerah yang dekat dalam kesehariaan kita dibiarkan begitu saja.
Problem kedua penggunaan Bahasa Indonesia adalah masih kentalnya dialek daerah dalam percakapan. Dalam pergaulan kita sering mendengar Bahasa Indonesia ala Minang, Bahasa Indonesia ala Medan, Bahasa Indonesia ala Papua, Bahasa Indonesia ala Sunda, Bahasa Indonesia ala Jawa, dan lain sebagainya. Seringkali hal ini membuat risih telinga. Kita tidak punya standar dialek Bahasa Indonesia yang baku. Jika dikatakan dialek Bahasa Indonesia yang benar adalah dialek Jakarta, maka ini barulah sekedar asumsi belaka.



Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
http://imanrully.blogspot.com/2011/09/perkembangan-bahasa-indonesia.html
Read More

Selasa, 25 September 2012

Super MP3 Download 4.8.5.2

Read More

Sabtu, 21 April 2012

Kejahatan Di Angkutan Umum

Kejahatan seakan makin berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan angka perekonomian yang makin melejit sehingga  tidak dapat dipungkiri lagi bila banyak orang melakukan hal apapun agar dapat memenuhi kebutuhan setiap harinya.
Ini ialah pengalaman yang saya alami sendiri di hari Rabu kemarin di saat saya menggunakan jasa kereta api untuk pulang ke rumah, pada saat saya naik kereta api saya saya tidak berani menyimpan handphone dan dompet di kantong celana, sehingga saya simpan di dalam tas saya, dan ketika itu kereta lumayan penuh dan saat itu saya berfikir agar menyimpan tas saya di tempat penyimpanan barang yang biasanya berada di atas tempat duduk. Saya pun akhirnya menyimpan tas saya di atas, dan itulah awal petaka semuanya terjadi. Saat saya naik kereta Commuter Line dari stasiun Pondok Cina saya masih bediri karena tempat duduk penuh oleh orang-orang, dan saat kereta sampai di stasiun Bojong Gede saya akhirnya mendapat tempat duduk, dan ketika itu saya memang merasa kantuk, sehingga saya mulai tidak fokus pada tas saya yang tersimpan di atas saya. Dan saya pun melakukan kesalahan yang fatal ketika saya duduk, saya tidak mengambil tas kembali yang disimpan di atas saya. Seharusnya ialah tas harus saya ambil dan saya peluk sampai saya turun kereta. Dan saya pun akhirnya mulai tertidur saat kereta berjalan dari stasiun Bojong Gede hingga Bogor. Dan saat saya terbangun di saat kereta sudah sampai stasiun Bogor, saya terkejut saat melihat tas saya sudah hilang dan ditukar dengan tas lain, saya mulai panik dan menanyakan pada security tentang tas saya, dan hasilnya nihil, lalu saya pergi ke bagian keamanan stasiun dan memberitahukan apa yang terjadi saat saya di kereta.
Modus yang dilakukan oleh para pencopet itu ialah:
Aksi yang dilakukan tidak sendiri melainkan beberapa oknum copet yang sudah profesional terbiasa dan terlatih untuk melakukan aksinya, jumlah mereka bisa sampai 5-6 orang di dalam satu gerbong dan mempunyai tugas masing2, ada yang bertugas untuk melihat keadaan sekitar agar aksi yang mereka lakukan luput dari petugas yang sering berlalu lalang di gerbong-gerbong, dan ada yang bertugas menjadi pengalih perhatian kepada penumpang yang lain dengan cara mengajak penumpang lain mengobrol sehingga hilang perhatiannya dari  barang saya karena tempat duduk yang berhadapan, lalu ada yang berpura-pura menyimpan tas di tempat peyimpanan barang di dekat tas saya, dan pelan-pelan tas saya mulai digeser ke arah pintu gerbong yang terdekat dan itu dilakukan saat saya mulai tertidur, saat tas saya sudah berada di ujung dekat pintu kereta si copet sudah bersiap untuk mengambil tas saya. Dan saat kereta berhenti dengan secepat kilat tas saya di ambil dan tas yang dimiliki si copet di tinggal karena hanya untuk pengalih perhatian. Dan saat saya mencoba untuk untuk membuka tas tersebut, tasnya hanya berisi baju bekas, koran, dan botol minuman. Saat itu pun saya kehilangan barang pribadi seperti handphone, stnk, dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu anda perhatikan saat anda berada di tempat umum:
1. Pastikan anda selalu tetap terjaga saat bepergian, fokus, dan bila anda merasa kantuk pastikan barang2 seperti tas anda peluk.
2. Jangan pernah berfikir jika anda menaiki kereta Commuter Line anda merasa aman, karena sekarang sudah banyak kejadian terjadi contohnya saya sendiri.
3. Jangan pernah mudah percaya orang yang anda temui di kereta, karena sekarang copet juga berpakaian rapih selayaknya orang yang bekerja di kantor-kantor, mereka tidak segan-segan memakai kemeja rapih agar triknya dapat mengelabui orang-orang.
4. Jika kereta penuh sebisa mungkin tas tetap anda peluk dan tangan memegang bagian depan tas karena biasanya copet juga melakukan aksinya dengan cara merobek bagian tas anda dengan menggunakan benda tajam.
5. Sebisa mungkin anda bepergian tidak sendiri, melainkan berkelompok dengan teman anda, karena dalam pengalaman saya saat copet sedang melakukan aksinya, korban mengetahui hal tersebut dan berteriak "MALIINGGG!!!", dan yang terjadi ialah si copet tersebut meneriaki balik si korban "MALLLIIINNGGG!!" dan teman-temannya pun  ikut membantu si copet meneriaki korban maling, sehingga aksi mereka tidak diketahui penumpang lain. Istilah ini biasa disebut orang-orang "Maling Teriak Maling". Maka dari itu anda sebisa mungkin bepergian tidak sendiri apa lagi bepergia jarak jauh dengan menggunakan kereta.
6. Hal yang paling penting ialah pastikan anda selalu berdoa saat anda ingin bepergian kemana pun anda berada.
Read More